IN, MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulawesi Selatan menargetkan peningkatan jumlah investor untuk meningkatkan kerja sektor riil di tahun 2023.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan Causa Iman Karana. Ia menyebutkan, peningkatan jumlah investor akan dipengaruhi oleh beberapa komponen.
"Yaitu konsumsi masyarakat, pemerintah, investasi, dan ekspor di pasar internasional," ucapnya, Rabu (22/02).
Jika pertumbuhan sektor tersebut dapat meningkat, maka beberapa program yang telah dicanangkan oleh sektor bersangkutan dapat berjalan dengan lancar.
"Kita bisa liat tahun kemarin (2022). Beberapa sektor ril dapat terselesaikan dengan baik karena investasi yang meningkat. Jika tahun ini dapat didongkrak lagi, akan semakin menunjang terealisasinya seluruh program," terangnya.
Untuk saat ini, yang sedang digenjot adalah proses forum percepatan investasi, perdagangan, dan pariwisata.
Pak Cik sapaannya, menggambarkan jika pihaknya telah mendata calon-calon sumber investasi yang siap di Sulsel dan akan ditawarkan oleh investor-investor luar negeri.
"Kita catat semua, termasuk untuk pelaku UMKM, kita siapkan daya awalnya jika ada yang tertarik silahkan b2b," lanjutnya.
Di forum itu, Pak Cik menjelaskan, akan ada promosi proyek investasi di Sulsel. Hal ini dilakukan setelah melakukan penyaringan melalui investmen challenge.
"Kita lakukan promosi-promosi keluar negeri. Sudah ada beberapa yang berjalan seperti pembangunan Tol 2 turbin angin yang di Jeneponto, lalu di Bone ada budidaya Sapi," lanjut Cik.
Ia menyebut, salah satu upaya ini tentu akan berpengaruh pada dektor lain, terutama dalam pengaruhnya di tenaga kerja, juga akan membuat penghasilan daerah turut terkerek.
"Kita mendata yang siap, siap dari segi legalitas dan proyek yang ditawarkan, baru kita ajar buat proposal dan kita serahkan ke investor, tujuannya hanya agar pendapatan bisa terus bertumbuh," terangnya.
Senada, Kepala Divisi Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) KPW BI Sulsel, Sakti Arif Wicaksono menyebut, kerja sama yang baik tentu dibutuhkan, terutama dalam sektor ekonomi.
"Intinya kami mendukung yang selaras dengan kebijakan pusat disektor keuangan," singkatnya.